Selamat datang ke bLog saya yang tak seberapa ini.Jika ingin kongsi sesuatu yang berfaedah,silakan.Cuma harap viewers tahu bhwa bLog ini cumalah sekadar yang ingin saya kongsi dari hati kecil saya dan jika saya punya ruang waktu,saya akan berkongsi artikel yang bermanfaat.So..enjoy=)

Saturday, October 30, 2010

..apabila hatimu diketuknya..

-it was in front of mustasyfa gamaah,this old man recited Quran while waiting for tremco..subahanallah...-

Apabila kamu memandangnya
Apa perasaan mu ?
Sekadar tatapan hiasan
Yang hanya bertemankan debu ?
Apabila kamu mendengarnya
Apa perasaan mu ?
Sekadar alunan
Yang menusuk dari kanan ke kiri telinga mu ?
Apabila kamu memegangnya
Apa perasaan mu ?
Sekadar sebuah mushaf
Yang sama dengan kitab2 lain ?
Apabila kamu membacanya
Apa perasaan kamu ?
Sekadar sebuah kalam
Yang hanya sekadar melintas ringan di hati mu ?

Jadi....
Tepuk dada tanya imanmu
Apabila hatimu diketuknya
Apakah perasaan mu ?
Bergetar kah jiwa mu ?

Sedarlah...
Ia bukan sekadar tatapan
Ia bukan sekadar alunan
Dan ia bukan sekadar kalam
Ia adalah ayat2 cinta dari Tuhan
KalamNya penuh dengan sukma
Terpaut hati andai hayatinya
Itulah panduan kita di dunia
Agar selamat pertemuan di sana....

-yun-

Saturday, October 23, 2010

God is the Light

"....subahanallah...all in the heavens and in the earth belong to Him...."

God is the Light
munsyid : Yusuf Islam and Raihan

How great the wonders of the heavens
And the timeless beauty of the night
How great -- then how great the creator?
And its star like priceless jewels far beyond the reach of kings
Bow down for the shepard guiding him home

But how many eyes are closed to the wonder of this night?
Like pearls, hidden, deep beneath a dark stream of desires
But like dreams vanish with the call to prayer
And the dawn extinguishes night - here too are signs
God is the light
God is the light

How great the beauty of the Earth and the creatures who dwell on her
How great -- then how great the creator?
As it's mountains pierce the clouds hight about the lives of men
Weeping rivers for thousands of years

But how many hearts are closed to the wonders of this sight?
Like birds in a cage, asleep with closed wings
But as work stops with the call to prayer
And the birds recite - here too are signs
God is the light
God is the light

How great the works of man and the things he makes
How great -- then how great the creator?
Though he strives to reach the heavens he can barely survive
The wars of the world he lives in

Yet how many times he's tried, himself to immortalize?
Like his parents before him in the garden of Eden
But like the sun sets with the call to prayer
And surrenders to the night here too are signs
God is the light everlasting
God is the light everlasting
God is the light everlasting
God is the light everlasting

Wednesday, October 20, 2010

It's About Iman Dear ! :)


Assalamu'alaikum

"Do we must wear 'tudung labuh' (long veil that can cover from your head to under your chest) in Egypt ?"

I've been asked this such question when I was struggling my first year, last year in Egypt. Honestly my dear friends, I really like to say 'yes' as my answer. But, my 'yes' answer seems that I force people (muslimah) to wear that 'tudung labuh'. Well, actually, my answer goes to deep meaning. So I just said that it's up to us to choose it. Wearing veil is not based on where our feet step on but it's according to our iman (faith) to Allah swt. So, ask your iman about it.

Egypt is the country that fulfilled by 'dirasat' students or students who take religion course whom coming from various country as Malaysia,Indonesia,Thailand and others...and of course from the local resident itself. So we will see a picture of them who wearing 'kopiah','serban' and 'tudung labuh' but there are still some of them (for male students) who are wearing jeans and T-shirt as they like simple clothes to put on. Well,that's the choice that they decide and one more time,it's up to you. Ask your iman.
But, that 'tudung labuh' is not also wore by dirasat female students only, so do medical students. In addition, some of the medical students are wearing 'niqab' for certain reasons. So this so what we call people's choice.

Back to our topic,do we really have to wear 'tudung labuh' and why did I state yes as my answer. My dear friends, Allah is watching on us everywhere and He can see all the things that we do and what we don't. What we wear,what we eat,what we write and of course what we have kept in our heart. In Quran Kareem said that our Lord the Almighty knows every single leaves falls from tree.As conclusion, He knows everything,from little thing until the biggest matter in this world.
What is the relation? Okay,just leave that 'tudung labuh' aside and focus to what has been said by Islam that Muslim and Muslimah are mandatory to cover their 'aurat. Why we have to ? This is the sign that we obey to our Lord. Whenever,in Malaysia or Egypt or USA or Japan or Europe or even in deep jungle we still have to wear what has been told by Islam and it's the sign of syari'ah. And for me,'tudung labuh' is just a cloth that facilitate muslimah to cover their 'aurat easily and it follows the line of syari'ah. But, it doesn't mean that you have to put on it, because it's just a choice and you still can wear 'tudung bidang besar' (sorry, I don't know its English name) as long as the veil and the clothes that you wear is not thin,small,fit and others. Wear based on Islam because it is the way of life that bring you closer to Allah.

So my friends, what I want to emphasize here is we have to cover our 'aurat everywhere and anywhere we go. Yes I know that maybe some of us just doubt what clothes that suitable to be wore in certain place.Playing games or sport, we still have to cover 'aurat. So think wisely and logically based on our Iman and Islam. InsyaAllah, Allah will lead us the way. Amin.

So that's all for now. Please accept my apologize if my words hurt the readers' heart. But we have to know, "Qul al-haq wa-lau kana mirran", which means that "Say the truth even it is bitter."
Wallahu'alam....wassalam. :)

Thursday, October 14, 2010

Cinta Seorang Ayah


Beratnya untuk melepaskan dia pergi. Selama ini, tangan ini yang membelainya. Selama ini, hati ini yang selalu bimbangkannya.

Sejak suara tangisnya yang pertama, sejak ku laungkan azan di telinganya, aku begitu mengasihinya. Ya, dia adalah permata hatiku. Namun, dia bukan selamanya milikku....

Rumah ini, cuma persinggahan dalam perjalanannya menuju kedewasaan. Dan kini sudah hampir masanya kau pamit. Walaupun di hatiku tercalar sedikit rasa pahit, tapi siapalah aku yang boleh menahan perjalanan waktu? Siapakah aku untuk menahan realiti kedewasaan? Maafkan aku wahai anak....

Bukan aku tidak tega, tetapi kerana terlalu cinta!

Hatiku tertanya-tanya, apakah ada insan lain yang boleh menjaganya sepenuh hati. Sejak bertatih, aku melihat jatuh bangunnya tanpa rasa letih. Siapakah yang membalut luka hatinya dalam kembara itu nanti?

Aku jauh......bila segalanya bertukar tangan, amanah akan diserahkan. Aku tahu saat itu aku mesti mula melepaskan. Itu satu hakikat.

Cinta bukan bereti mengikat... tetapi melepaskan, membebaskan.

Kau umpama anak burung yang telah bersayap, telah mampu terbang membelah awan, meninggalkan sarang. Apakah aku terlalu dungu untuk terus membelenggu?

Puteriku... kau terpaksa ku lepaskan.... Apakah si dia mampu menyayanginya seperti aku? Ah, mengapa rasa curiga ini datang bertandang. Bukankah segalanya telah di putuskan sejak dia membisikkan bahawa hatinya telah diserahkan kepada 'si dia'- lelaki pilihannya? Bukankah segala perbincangan musim lalu telah terungkai dan keputusannya telah dimeterai?

Namun... hati ayah.... Hati abah... pasti ada gundah. Sudah pasrah, tapi diguris goyah. Bolak-balik hati ini wahai anak...terlalu laju untuk dipaku.

Tepatkah plihanmu? Tepatkah keputusanku? Namun siapakah kita yang boleh membaca masa depan? Layakkah kita mengukur kesudahan di batas permulaan?

Sangka baik jadi penawar. Kau anak yang baik, insyaAllah pilihanmu juga baik. Tuhan tidak akan mengecewakanmu. Jodohmu telah ditentukan. Dan ketentuan Allah itu pasti ada kebaikan!

Kekadang, aku diserbu seribu pertanyaan. Apakah aku masih di hatinya setelah dia bersuami nanti? Atau aku hanya akan menjadi tugu kenangan yang dijengah sekali-sekala?

Bukan, bukan aku membangkit, jauh sekali mengungkit...upayaku mendidikmu bukan suatu jasa. Itu hanya satu amanah.

Namun, ketika usia menjangkau senja, aku pasti semakin sepi......aku akan mengulang-ulang kisah lama yang penuh nostalgia. Diulit oleh kenangan indah musim lalu, ketika dia begitu manja di sisi. Aku ingin mendengar lagi suaranya yang dulu-dulu. Mengadu tentang ini dan itu. Bercerita dan berkisah, dengan lidahmu yang petah dan lagak yang penuh keletah.

Pergilah. Aku rela. Allah bersamamu.

Doaku mengiringi setiap langkah di alam rumah tanggamu nanti. Moga si dia akan menjaganya seperti aku menjaga ibunya, umminya.

Aku akan bersangka baik. Justeru Allah itu menurut sangkaan hamba-hamba-Nya. Aku bersangka baik, insyaAllah, dia dan aku akan mendapat yang terbaik.


sumber : iluvislam.com

Wednesday, October 13, 2010

Selamat Hari Lahir Sayang !


Tanggal 11(1962) dan 13 Oktober(1954), hari yang sangat bermakna buat umi dan ayah kerana itulah hari di mana mereka tiba dari alam rahim ke alam dunia. Dan bermakna juga buat saya dan Loh kerana dengan adanya mereka, kami lahir ke dunia ini, dengan izin dan kuasaNya.
Selamat hari lahir umi dan ayah. Semoga panjang umur dan semoga bertambah amalan sebagai bekalan di hari kemudian. Dan, segala jasa dan pengorbanan umi dan ayah hanya Allah sahaja yang layak membalasnya dengan ganjaran yang sebaik-baiknya. InsyaAllah, semoga jannahNya menjadi tempat pertemuan kita kelak dan semoga kita sekeluarga dirahmatiNya...amin. :)

Tuesday, October 12, 2010

sekadar luahan :)

di jepun (sekadar gmbar hiasan) :)

Assalamu'alaikum...

Sebenarnya, tiada tajuk khusus yang ingin ditulis pada entry kali ini, hanya sekadar suka-suka dan isi masa malam yang panjang di Mesir ini. Oh ya ! Bermulalah durasi malam yang panjang dan ini bermakna musim sejuk hampir tiba, insyaAllah. Waktu solat kian hari kian awal berbanding dahulu, sebelum berangkat ke Malaysia. Teringat pula ketika menjalani peperiksaan akhir tahun (tahun pertama) di sini, kami memang mengejar dan terlalui menghargai masa. Kenapa ? Kerana siang yang panjang dan malam yang singkat. Bayangkan sahaja fardhu 'Isyak ketika itu pada pukul 9.30 malam ! Buka sahaja buku selepas solat 'Isyak, alih2 sudah pukul 1 pagi. MasyaAllah, begitu pantas masa merangkak.
Itulah cerita ketika musim panas menjelang. Bahang panasnya terasa hingga ke urat dan seminit dua di luar sudah merasa peluh menitik. Wah, terasa hiperbola pula ! Namun, itulah hakikatnya. Panas yang kering membuatkan saya dan sahabat sering membeli air 'asob dan tamarin kerana terliur melihat orang Arab yang rancak minum air di kedai 'asir.

Itu cerita musim panas. Namun, musim sejuk lain pula. Di Mesir, dalam banyak2 musim yang saya paling suka ialah musim bunga. Kerana tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Tambahan pula, bunga2 mekar berkembang. Sebelum sampai ke pintu pagar gamaah, saya dan sahabat akan melintasi sebuah taman bunga. Dan, ketika 'spring', kita dapat melihat kecantikan bunga yang subur berkembang, ciptaan Ilahi ini . Benarlah, sesungguhnya Allah itu cantik dan suka akan kecantikan.


ketika winter :)

Tuesday, October 5, 2010

.:: kenang daku dalam doamu ::.


"Kenang daku dalam doamu..."
Assalamu'alaikum..
Ayat di atas sekali itu sering diungkapkan kepada sebuah perpisahan. Kerana namanya 'perpisahan' kita sebagai manusia yang punya had pengetahuan tidak tahu apa akan berlaku pada masa hadapan. Adakan kita ditakdirkan berjumpa lagi atau tidak ? Adakah kita pasti kita tahu ?
Pastinya kita tidak tahu. Andai kita merancang kita akan sampai ke suatu tempat tepat jam 5 petang, tidak semestinya kita akan tepat ! Mungkin kita akan tiba lewat 2,3 minit. Kerana masa hadapan adalah urusan Ilahi, cuma rajin2 kan diri kita untuk berdoa dan meminta kepadaNya agar dimurahkan rezeki serta umur panjang, pertemuan akan berlaku selepas terjadinya perpisahan.

Cakap2 pasal perpisahan ni sebabnya insyaAllah saya akan berangkat ke Mesir sekali lagi dan ini bermakna perpisahan dengan keluarga akan berlaku lagi. Bohonglah andai dikatakan saya tidak sedih namun inilah fitrah kepada sebuah perpisahan., perasaan sedih akan menjalar pada hati. Andai diturutkan hati, ingin sahaja menangis namun, perjuangan bukan sekadar menitiskan air mata. Kerana sebuah perjuangan, sabar dan cekal harus dikendong. Maka, perjalanan hidup mesti diteruskan sehinggalah takdir Allah mengatasi segalanya.

Saya kira, tidak perlu saya bicara panjang lebar lagi. Cuma dalam pengharapan, semoga perjuangan kita diberkati dan insyaAllah akan diganjari dengan ganjaran yang baik oleh Allah. Hanya Dia yang layak menilai perjuangan kita... :)
Sekian...wallahu'alam wassalam...
*semoga kita berjumpa lagi orang2 yang kusayang, insyaAllah bi-iznillah ! :)
umi,ayah dan loh...miss u all :)

Sunday, October 3, 2010

Bila Diri Dicintai....


"Bila diri disayangi,
Langkah kaki ini semakin berani..."

Assalamu'alikum :)

Enak sungguh telinga malah jatuh ke hati apabila mendengar lagu yang dinyanyikan oleh Ukay's yang bertajuk Bila Diri Disayangi. Lagu ini walau telah lama didendangkan namun masih melekat di hati sesiapa yang mendengarnya, termasuklah diri saya ! Dengan liriknya yang begitu menyentuh jika benar2 dihayati, sememangnya memberi seribu erti kita apabila diri kita disayangi.

Enaknya bila disayangi...kerana kita akan diberi sepenuh perhatian ? Bayangkan sahaja sepasang kekasih yang dilamun cinta dan saling menyayangi. Dan kalau boleh, tidak ingin melihat kepada sebuah perpisahan !

Begitu juga andai kita hayati sepenuhnya cinta Allah kepada kita. Lihat sahajalah udara yang dikurniakan kepada kita tanpa had dan tidak mengenakan apa2 bayaran kepada kita. Bayangkan andai setiap udara yang dihirup dan disedut, dikenakan bayaran walaupun 1 sen ? Dan ditakdirkan umur kita panjang ? Saya kira, tak terbayar dengan jumlah yang kita hirup walau kita hanya hidup untuk sebentar mungkin. Kerana itulah kurniaan Allah ini tidak terhitung dan tidak terkira. Dan, betapa cintanya Allah Ta'ala kepada hambaNya dan cintaNya itu meluas tanpa sempadan.


"Cinta itu indah"


Pernah juga saya terlihat ungkapan ini dan soal serta muhasabah diri sendiri, indahkah ia ? Adakah cinta itu dipandang indah kerana semua dihadapan mata yang indah2 belaka ?

Andai ditakdirkan berlaku sesuatu yang tidak enak dimata, bagaimana pula ya ? Adakah masih indah ?

Sebagai contoh, dalam kehidupan, semestinya kita sentiasa mendoakan agar dikurniakan kebaikan dan kesenangan. Namun perkara lain pula mendatang. Kenapa ? Setelah berhempas pulas agar manis dipinta, namun pahit yang terasa. Sahabat2,terutamanya diriku sendiri, pernah saya terbaca sebuah kata2 yang amat menyentuh jiwa.


"Kadangkala,kita pinta rama-rama.Namun diberikan ulat hijau.Kadangkala kita mengharap bunga, namun yang datang adalah kaktus.Namun......ingatlah bahawa ulat hijau itu akan berubah menjadi rama2 dan kaktus akan menjadi bunga yang cantik akhirnya."


Inilah antara cara Allah menunjukkan sifat cintaNya kepada kita. Doa dan usaha mesti diusahakan oleh kita sendiri namun hasilnya atau penghujungnya berserahlah kepada Allah. Dan, tanda cintaNya kepada kita dengan mengurniakan rezeki yang tidak disangka-sangka kerana hanya Dia yang lebih mengetahui apa yang terbaik buat kita. Maka, andai ujian yang berat melanda, bersabarlah dan jangan berputus asa untuk berdoa kerana pengorbanan itu pahit dan syurga itu manis. Dan sudah sunnah orang berjuang, merasai kesusahan dahulu jika inginkan kemenangan pada esoknya.

Seperkara lagi, sekiranya kita bersangka baik kepada Allah dan sedar bahawa inila tanda kecintaanNya, insyaAllah kita dapat menghadapi dugaan dengan hati yang tenang dan penuh kesabaran. Dan, apabila kita sedar bahawa Allah sentiasa menyintai kita, langkah kita semakin gagah dan terus berani demi mendapat keredhaanNya.Dan terbukti cinta Allah adalah terindah kerana walau sebesar mana ujian yang diberi,andai kita bersabar, insyaAllah kita dapat nikmati cinta Allah dengan mata hati.


"Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah,maka garanglah terhadap dirimu.Jika engkau merasa manisnya berhubung dengan Allah,tahulah engkau betapa peritnya berpisah denganNya..."


Maka, sama2 lah kita membina kecintaan kepada Allah bukan sekadar pada bibir atau tulisan semata, namun buktikan dengan amalan serta iringi dengan hati yang suci. InsyaAllah, satu langkah kita rapat kepadaNya, seribu langkah Dia dekati kita. Semoga kita digolongkan dalam kalangan mereka yang tulus mencintaiNya....amin.


Setakat ini sahaja posting saya. InsyaAllah, sekira diizinkan, saya tulis lagi. :) Wallahu'alam..wassalam...


"Daripada Abu al-Darda' r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud : "Antara doa Nabi Daud ialah : Maksudnya : "Ya Allah ya Tuhanku, aku memohon kasih sayangMu, dan kasih orang yang mencintaiMu, serta (kasihkan) amalan yang mendekatkanku kepada cintaMu.Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah kasihMu lebih aku sukai berbanding diriku sendiri dan ahli keluargaku, dan daripada air yang sejuk."

(Riwayat al-Tirmizi no.3490.Hadis ini hasan)

lead me to jannah

lead me to jannah

a path to jannah

a path to jannah

.::halwa telinga::.